Selasa, 30 Agustus 2016

Algoritma Dalam Pemrograman

 ALGORITMA DALAM PEMROGRAMAN

Hai guys,,.Kali ini aku mau post tentang Algoritma pemrograman.Happy reading yha guys..
Pengertian Algoritma

Ada beberapa pengertian algoritma diantaranya adalah :

    *    Algoritma adalah penyusunan langkah-langkah penyelesaian masalah dalam bentuk kalimat dengan jumlah kata terbatas tetapi tersusun secara logis dan matematis.
    *   Algoritma adalah suatu prosedur yang jelas untuk menyelesaikan suatu persoalan dengan menggunakan langkah-langkah tertentu dan terbatas jumlahnya.
    *   Algoritma adalah susunan langkah yang pasti, yang bila diikuti maka akan mentransformasi data input menjadi output yang berupa informasi.
Sejarah Algoritma

Sejarah mencatat bahwa algoritma berasal dari sebuah kata al-khawarizmi yang berasal dari seorang muslim yang bernama lengkap Abu Ja’far Muhammad Ibnu Musa Al-Kwarizmi, beliau merupakan ahli matematika dan astronomi dari Persia, dan juga merupakan penulis buku “Aljabar wal Muqobala”. Beliau dianggap sebagai pencetus pertama algoritma karena di dalam buku tersebut Abu Ja’far menjelaskan langkah-langkah dalam menyelesaikan berbagai persoalan arirmatika (aljabar).


  Ciri-ciri Algoritma

Menurut Donald E. Knuth penulis buku algoritma abad XX, menyatakan bahwa ada beberapa ciri algoritma, yaitu :

    Algoritma mempunyai awal dan akhir, suatu algoritma harus berhenti setelah mengerjakan serangkaian tugas. Dengan kata lain, suatu algoritma memiliki langkah yang terbatas.
    Setiap langkah harus didefinisikan dengan tepat, sehingga tidak memiliki arti ganda, tidak membingungkan (not ambiguous)
  1  Memiliki masukan (input) atau kondisi awal
  2  Memiliki keluaran (output) atau kondisi akhir
  3 Algoritma harus efektif, bila diikuti benar-benar maka akan menyelesaikan masalah.


   Sifat Algoritma

Sesuai dengan ciri-ciri dari algoritma pada penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sifat suatu algoritma adalah :

   a) Input : Suatu algoritma mempunyai input atau kondisi awal sebelum dilaksanakan, bias berupa nilai-nilai peubah yang diambil dari himpunan khusus.
   b) Output : Suatu algoritma akan menghasilkan output setelah dilaksanakan. Suatu algoritma akan mengubah sebuah kondisi awal menjadi kondisi akhir, dimana nilai output diperoleh dari nilai input yang telah diproses melalui algoritma.
   c) Definiteness : Langkah-langkah yang dituliskan dalam algoritma terdefini dengan jelas sehingga mudah dilaksanakan oleh pengguna algoritma.
   d) Finiteness : Suatu algoritma harus memiliki kondisi akhir atau output setelah sejumlah langkah yang terbatas jumlahnya dilakukan terhadap setiap kondisi awal atau input yang diberikan.
   e) Effevtiveness : Setiap langkah dalam algortima dilaksanakan dalam suatu selang waktu tertentu sehingga pada akhirnya didapatkan solusi sesuai dengan yang diharapkan.
   f) Generality : Langkah-langkah algoritma berlaku untuk setiap himpunan input yang sesuai dengan persoalan yang diberikan, tidak hanya untuk himpunan tertentu.


  Struktur Algoritma

Agar algoritma yang ditulis lebih teratur, maka struktur algoritma sebaiknya dibagi  ke dalam beberapa bagian. Diantaranya :

   1. Bagian kepala (header) : memuat nama algoritma serta informasi atau keterangan tentang algoritma yang ditulis
   2. Bagian Deklarasi ( definisi variable ) : memuat definisi nama variable, nama tetapan, nama prosedur, nama fungsi, tipe data yang akan digunakan dalam algoritma.
   3.  Bagian Deskripsi (rincian langkah ) : memuat langkah-langkah penyelesaian masalah, termasuk beberapa perintah seperti baca data, tampilkan, ulangi, yang mengubah data input menjadi output.
 Penyajian Algoritma
Penyajian algoritma secara garis besar bisa dalam 2 bentuk penyajian yaitu tulisan dan gambar. Algoritma yang disajikan dengan tulisan yaitu dengan struktur bahasa tertentu (misalnya bahasa Indonesia atau bahasa Inggris) dan pseudocode. Pseudocode adalah kode yang mirip dengan kode pemrograman yang sebenarnya seperti Pascal, atau C, sehingga lebih tepat digunakan untuk menggambarkan algoritma yang akan dikomunikasikan kepada pemrogram. Sedangkan algoritma disajikan dengan gambar, misalnya dengan flowchart. Secara umum, pseudocode mengekspresikan ide-ide secara informal dalam proses penyusunan algoritma. Salah satu cara untuk menghasilkan kode pseudo adalah dengan meregangkan aturan-aturan bahasa formal yang dengannya versi akhir dari algoritma akan diekspresikan. Pendekatan ini umumnya digunakan ketika bahasa pemrograman yang akan digunakan telah diketahui sejak awal.
 1) Sistem Stuctured English
Merupakan alat yang cukup efisien untuk menggambarkan suatu algoritma. Basis dari stuctured english adalah bahasa Inggris, tetapi juga dapat menggunakan bahasa Indonesia. Oleh karena bahasa manusia yang digunakan sebagai dasar penggambaran algoritma, maka stuctured english lebih tepat untuk menggambarkan suatu algoritma yang akan dikomunikasinan kepada pemakai sistem.
2) Sistem Flowchart
Sistem flowchart merupakan diagram alir yang menggambarkan suatu sistem peralatan komputer yang digunakan dalam proses pengolahan data serta  hubungan antar peralatan tersebut. Sistem flow chart tidak digunakan untuk  menggambarkan urutan langkah untuk memecahkan masalah , tetapi hanya  untuk menggambarkan prosedur dalam sistem yang dibentuk.

Ada dua macam flowchart yang menggambarkan proses dengan komputer, yaitu :
  • Flowchart sistem yaitu bagan dengan simbol-simbol tertentu yang menggambarkan urutan prosedur dan proses suatu file dalam suatu media menjadi file di dalam media lain, dalam suatu sistem pengolahan data. Beberapa contoh Flowchart sistem:
  • Flowchart program yaitu bagan dengan simbol-simbol tertentu yang menggambarkan urutan proses dan hubungan antar proses secara mendetail di dalam suatu program.

Kaidah-Kaidah Umum Pembuatan Flowchart Program
Dalam pembuatan flowchart Program tidak ada rumus atau patokan yang bersifat mutlak. Karena flowchart merupakan gambaran hasil pemikiran dalam menganalisis suatu masalah dengan komputer. Sehingga flowchart yang dihasilkan dapat bervariasi antara satu pemrogram dengan yang lainnya. Namun secara garis besar setiap pengolahan selalu terdiri atas 3 bagian utama, yaitu :
  1. Input,
  2. Proses pengolahan dan
  3. Output
Untuk pengolahan data dengan komputer, urutan dasar pemecahan suatu masalah:
  1. START, berisi pernyataan untuk persiapan peralatan yang diperlukan sebelum menangani pemecahan persoalan.
  2. READ, berisi pernyataan kegiatan untuk membaca data dari suatu peralatan input.
  3. PROSES, berisi kegiatan yang berkaitan dengan pemecahan persoalan sesuai dengan data yang dibaca.
  4. WRITE, berisi pernyataan untuk merekam hasil kegiatan ke peralatan output.
  5. END, mengakhiri kegiatan pengolahan.
Walaupun tidak ada kaidah-kaidah yang baku dalam penyusunan flowchart, namun ada beberapa anjuran :
  1. Hindari pengulangan proses yang tidak perlu dan logika yang berbelit sehingga jalannya proses menjadi singkat.
  2. Jalannya proses digambarkan dari atas ke bawah dan diberikan tanda panah untuk memperjelas.
  3. Sebuah flowchart diawali dari satu titik START dan diakhiri dengan END.
Berikut merupakan beberapa contoh simbol flowchart yang disepakati oleh dunia pemrograman :
Untuk memahami lebih dalam mengenai flowchart ini, akan diambil sebuah kasus sederhana.

Kasus : Buatlah sebuah rancangan program dengan menggunakan flowchart, mencari luas persegi panjang.


Solusi : Perumusan untuk mencari luas persegi panjang adalah :
L = p . l
di mana, L adalah Luas persegi panjang, p adalah panjang persegi, dan l adalah lebar persegi.
Keterangan :
  1. Simbol pertama menunjukkan dimulainya sebuah program.
  2. Simbol kedua menunjukkan bahwa input data dari p dan l.
  3. Data dari p dan l akan diproses pada simbol ketiga dengan menggunakan perumusan L = p. l.
  4. Simbol keempat menunjukkan hasil output dari proses dari simbol ketiga.
  5. Simbol kelima atau terakhir menunjukkan berakhirnya program dengan tanda End.
Struktur Dasar Algoritma
Algoritma berisi langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Langkah-langkah tersebut dapat berupa runtunan aksi (sequence), pemilihan aksi (selection), pengulangan aksi (iteration) atau kombinasi dari ketiganya. Jadi struktur dasar pembangunan algoritma ada tiga, yaitu:
  1. Struktur Runtunan
  2. Digunakan untuk program yang pernyataannya sequential atau urutan.
  3. Struktur Pemilihan
  4. Digunakan untuk program yang menggunakan pemilihan atau penyeleksian kondisi.
  5. Struktur Perulangan
  6. Digunakan untuk program yang pernyataannya akan dieksekusi berulang-ulang.

See you next post guys... :)

    Selasa, 23 Agustus 2016

    Sistem Operasi

    SISTEM OPERASI ( OPEN SOURCE DAN CLOSE SORCE )

    Hasil gambar untuk sistem operasi


    Hai kawan, ketemu lgi. kali ini aku akan memposting SISTEM OPERASI. Ok langsung aja. Happy Reading
          Sistem operasi (Operation System) adalah perangkat lunak (software) yang mengatur semua sumber daya dalam komputer. Sumber daya ini dapat berupa perangkat keras (hardware) maupun program aplikasi.
    Ada 2 macam sistem operasi :


    1.Open source

    Hasil gambar untuk sistem operasi open source
        Open source adalah perangkat lunak dimana kode program terbuka dan disediakan oleh pengembangnya secara umum agar dapat dipelajari, diubah atau dikembangkan lebih lanjut dan disebar luaskan. Jika ada pembuat perangkat lunak yang tidak mengizinkan kode programnya diubah atau dimodifikasi, maka bukanlah disebut sebagai open source walaupun kode program dari perangkat lunak tersebut tersedia.
           Open source (kode program terbuka) dipopulerkan tahun 1998. Sejarah perangkat lunak open source lahir sejak kultur hacker berkembang di laboratorium-laboratorium komputer di universitas-universitas Amerika seperti Stanford, Berkeley, Carnegie Mellon, dan MIT pada tahun 1960-an dan 1970-an.Sistem operasi open source dinggap menguntungkan, khususnya oleh para pengguna open source. Beberapa keuntungan dan kerugian dari open source :
    Keuntungan
    1.      Banyak tenaga (SDM) yang berperan mengerjakan proyek
    2.      Kesalahan (bugs, error) lebih cepat ditemukan dan diperbaiki
    3.      Kualitas hasil lebih terjamin karena komunitas melakukan evaluasi
    4.      Lebih aman
    5.      Hemat biaya
    6.      Tidak mengulangi development
    Kekurangan
    1.      Kurangnya SDM yang dapat memanfaatkan open source
    2.      Tidak adanya proteksi terhadap HAKI
    Contoh Sistem operasi yang termasuk Open Source adalah
    ·         Linux:Ubuntu, Red Hat,  Mandriva, CentOS, Fedora, Blankon, OpenSUSE, Clear OS
    Open BSD dan Free BSD
    ·         Open Solaris dan Solaris
    ·         Android
    2. Close Source

    Hasil gambar untuk sistem operasi close source
         Close Source adalah Sistem operasi yang codenya tidak dibuka untuk umum, pemilik code yang close source bisa membagi source codenya melalui lisensi dengan gratis maupun membayar. meskipun gratis, lisensi tertentu bisa membuat sebuah sistem operasi tidak sepenuhnya open source. Misalnya jika lisensi tersebut ada larangan untuk memodifikasi code, maka sistem operasi ini tidak open source.
    Keuntungan Closed Source
    1.      Kestabilan sistem terjamin karena ada penangung jawab resmi.
    2.      Support langsung dari pemilik aplikasi /program.
    3.      Mudah mendapatkan sertifikasi.
    4.      Lebih mudah digunakan / dipelajari / dipahami karena mayoritas pengguna menggunakannya ( pada daerah tertentu ).
    Kekurangan Close Source
    1.      Tidak ada support khusus / langsung dari pembuat (developer).
    2.      Celah yang terbuka, bisa dimanfaatkan untuk pengambilan informasi.
    3.      Sosialisasi pemakaian, agak sulit, karena umumnya pengguna menggunakan close source (e.g.Windows),hanya pada daerah tertentu).
    4.      Sulit untuk mendapatkan sertifikasi.
    5.      Adanya lisensi yang mengharuskan pengguna untuk menyediakan dana /financial.
    6.      Pengembangan terbatas.
    7.      Diperlukan antivirus.
    8.      Aplikasi umumnya tersedia berbayar.
    9.      Deteksi kelemahan aplikasi menunggu feedback dari pengguna.


    pengenalan variabel



    PENGENALAN VARIABEL
    -. Pengertian Variabel
         Variabel dapat didefinisikan sebagai tempat untuk menyimpan data yang memiliki suatu Tipe data, variabel ini akan diwakili oleh suatu lokasi di memori komputer kita. Dengan menggunakan nama variabel ini kita akan dapat mengakses data yang tersimpan di memori tersebut.
    - Penamaan Variabel
    Aturan dalam pembuatan variable adalah sebagai berikut :
    • Terdiri dari huruf, angka dan under score (_)
    • Nama harus diawali dengan huruf. Under score juga dapat digunakan untuk mengawali nama suatu variabel tetapi ini tidak disarankan.
    • C# adalah bahasa yang case sensitif, variabel dengan nama umur tidak sama dengan Umur.
    • Keyword tidak bisa digunakan sebagai nama variabel, kecuali kalau keyword ini diawali dengan karakter @.
    Ada 3 cara dalam mendeklarasikan/penulisan Variabel adalah sebagai berikut
    1. TypeData Nama_variabel;
    Contoh :
    string nama_barang;
    int jumlah;
    nama_barang=”Buku”;
    jumlah=2;
    2. TypeData Nama_variabel=initial_value
    Initial_value dalah nilai awal yang diberikan terhadap variable tersebut ketika variable tersebut pertama kali dibaca
    Contoh :
    string nama_barang=”Buku”;
    int jumlah=2;
    3. TypeData Nama_variabel1, Nama_variabel2, Nama_variabel2;
    Apabila ada beberapa variable yang mememiliki tipe data yang sama maka dapat ditulis sebagai berikut :
    string kode_barang,nama_barang;
    D. Operator Aritmatika
         Operator yang digunakan untuk melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian atau operator yg digunakan untuk melakukan perhitungan pada bilangan. 
    Contoh Penggunaan Operator
    => Menggunakan operator arithmetic dasar :
    Operator       Aksi              Contoh          Penejelasan
    +                 Penjumlahan 5 + 9            Menghasilkan nilai : 14
    -                  Pengurangan 9 – 4             Menghasilkan nilai : 5
    *                  Perkalian       5 * 6            Menghasilkan nilai : 30
    /                  Pembagian     20 / 4           Menghasilkan nilai : 5
    %                Modulus        9 % 4           Menghasilkan nilai : 1
    => Beberapa operator perbandingan yang lain adalah sebagai berikut :
    Operator           Arti                                           Contoh             Menghasilkan benar (true) ketika :
    ==                    Sama dengan                             $i == $j            $i dan $j mempunyai nilai yang sama
    <                      Kurang dari                               $i < $j               $i kurang dari $j
    >                      Lebih dari                                  $i > $j               $i lebih dari $j
    <=                    Kurang dari atau sama dengan    $i <= $j            $i kurang dari atau sama dengan $j
    >=                    Lebih dari atau sama dengan      $i >= $j            $i lebih dari atau sama dengan $j
    !=                     Tidak sama dengan                    $i != $j              $i tidak sama dengan $j
    <>                    Tidak sama dengan                    $i <> $j            $i tidak sama dengan $j


    E. Contoh Program
     
    Bagian deklarasi tipe data dan nama variabel

    >> Tipe Data   : int , string , double
    >> Variabel : nilai1, nilai2, a1 , a2, sisa, bagi,tambah, kurang, bagi



    Bagian yang membaca inputan dari user

    >> a1 : variabel yang menyimpan inputan dari user
    >> nilai1 : variabel yang menyimpan inputan dari user tetapi sudah diubah kedalam tipe data integer.


     
    Bagian yang melakukan aritmarika operator

    >> sisa, bagi, tambah, kurang, kali : merupakan variabel yang menyimpan nilai hasil dari aritmatika nilai1 dan nilai2.





    Bagian untuk mencetak nilai yang ada pada variabel yang sesudah melakukan aritmatika




    Bagian yang melakukan sebuah kondisi pada boolean.
    >> bool : pendeklarasian tipe data boolean
    >> kondisi1, kondisi2, kondisi3 : variabel
    >> variabel tersebut akan dibandingkan dengan variabel lagi menggunakan beberapa operator, bedah nya kalau tipe data boolean hanya menyimpan true / false. jika hasil dari aritmatia itu benar maka yang dicetak ada true, begitu sebaliknya.


    ( Tampilan Keseluruhan Koding )
    ( Tampilan Output dari seluruh koding )


    Ok, sekian dulu kawan. See you later


    Selasa, 16 Agustus 2016

    Jenis/type kabel networking UTP



    Jenis dan Tipe Kabel Networking UTP
    Unshielded twisted-pair (disingkat UTP) adalah sebuah jenis kabel jaringan yang menggunakan bahan dasar tembaga, yang tidak dilengkapi dengan shield internal. UTP merupakan jenis kabel yang paling umum yang sering digunakan di dalam jaringan lokal (LAN), karena memang harganya yang rendah, fleksibel dan kinerja yang ditunjukkannya relatif bagus. Dalam kabel UTP, terdapat insulasi satu lapis yang melindungi kabel dari ketegangan fisik atau kerusakan tapi, tidak seperti kabel Shielded Twisted-pair (STP), insulasi tersebut tidak melindungi kabel dari interferensi elektromagnetik.
    Kabel UTP memiliki
    impendansi kira-kira 100 Ohm dan tersedia dalam beberapa kategori yang ditentukan dari kemampuan transmisi data yang dimilikinya seperti tertulis dalam tabel berikut.

    Kategori
    Kegunaan
    Categori 1 (Cat 1)
    Kualitas sinyal analog
    Categori 2 (Cat 2)
    Transmisi suara digital hingga 4 megabit per detik.
    Categori 3 (Cat 3)
    Transmisi data digital hingga 16 megabit per detik.
    Categori 4 (Cat 4)
    Transmisi data digital hingga 20 megabit per detik.
    Categori 5 (Cat 5)
    Transmisi data digital hingga 100 megabit per detik.
    Categori 5e (Cat 5e)
    Transmisi data digital hingga 1000 megabit per detik.
    Categori 6 (Cat 6)

    Categori 7 (Cat 7)



















    Di antara semua kabel di atas, kabel Enhanced Category 5 (Cat5e) dan Category 5 (Cat5) merupakan kabel UTP yang paling populer yang banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi Ethernet.
    Kategori 1


          Kabel UTP Category 1 (Cat1) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi terendah, yang didesain untuk mendukung komunikasi suara analog saja. Kabel Cat1 digunakan sebelum tahun 1983 untuk menghubungkan
    telepon analog Plain Old Telephone Service (POTS). Karakteristik kelistrikan dari kabel Cat1 membuatnya kurang sesuai untuk digunakan sebagai kabel untuk mentransmisikan data digital di dalam jaringan komputer, dan karena itulah tidak pernah digunakan untuk tujuan tersebut.
    Kategori 2


        
      Kabel UTP Category 2 (Cat2) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 1 (Cat1), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara digital. Kabel ini dapat mentransmisikan data hingga 4 megabit per detik. Seringnya, kabel ini digunakan untuk menghubungkan node-node dalam jaringan dengan teknologi Token Ring dari IBM. Karakteristik kelistrikan dari kabel Cat2 kurang cocok jika digunakan sebagai kabel jaringan masa kini. Gunakanlah kabel yang memiliki kinerja tinggi seperti Category 3, Category 4, atau Category 5.
    Kategori 3


     
           Kabel UTP Category 3 (Cat3) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 2 (Cat2), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara pada kecepatan hingga 10 megabit per detik. Kabel UTP Cat3 menggunakan kawat-kawat tembaga 24-gauge dalam konfigurasi 4 pasang kawat yang dipilin (twisted-pair) yang dilindungi oleh insulasi. Cat3 merupakan kabel yang memiliki kemampuan terendah (jika dilihat dari perkembangan teknologi Ethernet), karena memang hanya mendukung jaringan 10BaseT saja. Seringnya, kabel jenis ini digunakan oleh jaringan IBM Token Ring yang berkecepatan 4 megabit per detik, sebagai pengganti Cat2.
    Tabel berikut menyebutkan beberapa karakteristik yang dimiliki oleh kabel UTP Category 3 pada beberapa frekuensi.






    Karakteristik
    Nilai pada frekuensi 10 MHz
    Nilai pada frekuensi 16MHz
    Attenuation (pelemahan sinyal)

    27 dB/1000 kaki
    36 dB/1000 kaki
    Near-end Cross-Talk (NEXT)

    26 dB/1000 kaki
    23 dB/1000 kaki
    Resistansi
    28.6 Ohm/1000 kaki
    28.6 Ohm/1000 kaki
    Impendansi
    100 Ohm (±15%)
    100 Ohm (±15%)
    Kapasitansi
    18 picoFarad/kaki
    18 picoFarad/kaki














    Kategori 4


            Kabel UTP Category 4 (Cat4) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 3 (Cat3), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara hingga kecepatan 16 megabit per detik. Kabel ini menggunakan kawat
    tembaga 22-gauge atau 24-gauge dalam konfigurasi empat pasang kawat yang dipilin (twisted pair) yang dilindungi oleh insulasi. Kabel ini dapat mendukung jaringan Ethernet 10BaseT, tapi seringnya digunakan pada jaringan IBM Token Ring 16 megabit per detik.
    Tabel berikut menyebutkan beberapa karakteristik yang dimiliki oleh kabel UTP Category 4 pada beberapa frekuensi.


    Karakteristik
    Nilai pada frekuensi 10 MHz
    Nilai pada frekuensi 16MHz
    Attenuation (pelemahan sinyal)

    20 dB/1000 kaki
    31 dB/1000 kaki
    Near-end Cross-Talk (NEXT)

    41 dB/1000 kaki
    36 dB/1000 kaki
    Resistansi
    28.6 Ohm/1000 kaki

    Impendansi
    100 Ohm (±15%)
    100 Ohm (±15%)
    Kapasitansi
    18 picoFarad/kaki
    18 picoFarad/kaki


















    Kategori 5


    Kabel UTP Category 5 (Cat5) adalah kabel dengan kualitas transmisi yang jauh lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 4 (Cat4), yang didesain untuk mendukung komunikasi data serta suara pada kecepatan hingga 100 megabit per detik. Kabel ini menggunakan kawat tembaga dalam konfigurasi empat pasang kawat yang dipilin (twisted pair) yang dilindungi oleh insulasi. Kabel ini telah distandardisasi oleh Electronic Industries Alliance (EIA) dan Telecommunication Industry Association (TIA).
    Kabel Cat5 dapat mendukung jaringan
    Ethernet (10BaseT), Fast Ethernet (100BaseT), hingga Gigabit Etheret (1000BaseT). Kabel ini adalah kabel paling populer, mengingat kabel serat optik yang lebih baik harganya hampir dua kali lipat lebih mahal dibandingkan dengan kabel Cat5. Karena memiliki karakteristik kelistrikan yang lebih baik, kabel Cat5 adalah kabel yang disarankan untuk semua instalasi jaringan.


    Kategori 6

     Kabel kategori 6 adalah standar kabel UTP dengan sertifikasi resmi paling tinggi. Kabel ini identik dengan CAT5E namun telah memenuhi standar yang lebih ketat bukan hanya soal kerapatan lilitan tiap pasang kabel namun juga termasuk tingkat penyaluran data, isolator kabel dan pelindung tiap pasang kabel. Dengan lilitan semakin rapat, ditambah semakin baik isolator dan pemisahan tiap pasang kabel maka semakin rendah noise atau berkurangnya sinyal sehingga CAT6 mampu menyalurkan data dengan bandwidth tertinggi di kelasnya. Kabel CAT6 biasanya juga terdiri dari empat pasang kabel tembaga. Jika Anda melakukan instalasi jaringan 1000Mbps atau Gigabit LAN, tak ada pilihan lain, kabel UTP tipe inilah yang harus digunakan.

    Kategori 7

                Kabel UTP cat7 / cat7e : adalah kabel premium yang sangat cocok sebagai media yang high traffic berbagai aplikasi dalam 1 kabel [ single cable ]. Maksimum data yang terkirim adalah 10 Gbit/s dengan frekuensi 1000 Mhz. Berdasarkan spectrum analyze tools, panjang kabel cat7 / cat7e sepanjang 50 meter mampu mengirimkan signal dan data sebesar 40 Gbit/s. Sedangkan untuk kabel cat7 / cat7e sepanjang 15 meter mampu mengirimkan signal dan data sebesar 100 Gbit/s.